JAKARTA. Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Victor Silaen, menilai, koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Golkar dalam pemilu presiden mendatang sulit terjadi. Pasalnya, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie masih pada posisi masing-masing sebagai bakal calon presiden. "Menurut saya, koalisi itu tidak akan mulus sebab yang akan menjadi isu utama untuk dibahas adalah siapa yang akan menjadi capres. Maukah Ical mengalah, atau Prabowo yang mengalah, keduanya sama-sama ngotot," kata Victor dihubungi dari Jakarta, Rabu (30/4), seperti dikutip dari Antara. Dia mengatakan, jika koalisi kedua parpol ingin berhasil, Ical atau Prabowo harus berjiwa besar untuk mengalah dari posisi capres. "Siapa orangnya, saya tidak tahu, tapi kalau itu bisa, maka tinggal menyepakati Golkar dan Gerindra dapat berapa posisi menteri di kabinet. Itu saja," kata dia.
Pengamat: Koalisi Gerindra-Golkar sulit terjadi
JAKARTA. Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Victor Silaen, menilai, koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Golkar dalam pemilu presiden mendatang sulit terjadi. Pasalnya, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie masih pada posisi masing-masing sebagai bakal calon presiden. "Menurut saya, koalisi itu tidak akan mulus sebab yang akan menjadi isu utama untuk dibahas adalah siapa yang akan menjadi capres. Maukah Ical mengalah, atau Prabowo yang mengalah, keduanya sama-sama ngotot," kata Victor dihubungi dari Jakarta, Rabu (30/4), seperti dikutip dari Antara. Dia mengatakan, jika koalisi kedua parpol ingin berhasil, Ical atau Prabowo harus berjiwa besar untuk mengalah dari posisi capres. "Siapa orangnya, saya tidak tahu, tapi kalau itu bisa, maka tinggal menyepakati Golkar dan Gerindra dapat berapa posisi menteri di kabinet. Itu saja," kata dia.