KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) menyoroti memburuknya neraca keuangan perusahaan-perusahaan BUMN infrastruktur. Sebab, utang dari perusahaan-perusahaan itu membengkak. Dalam laporannya, S&P menyatakan bahwa rasio utang 20 BUMN yang terdaftar di bursa serta dinilai oleh S&P menunjukkan adanya peningkatan menjadi 5 kali terhadap EBITDA. Hal ini pun diperkirakan akan meningkat pada 2018 dan menjelang pemilihan 2019. Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi mengatakan, pemburukan neraca perusahaan-perusahaan BUMN ini bisa berdampak panjang.
Pengamat: Neraca BUMN konstruksi jadi pertimbangan S&P dalam memberikan rating
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) menyoroti memburuknya neraca keuangan perusahaan-perusahaan BUMN infrastruktur. Sebab, utang dari perusahaan-perusahaan itu membengkak. Dalam laporannya, S&P menyatakan bahwa rasio utang 20 BUMN yang terdaftar di bursa serta dinilai oleh S&P menunjukkan adanya peningkatan menjadi 5 kali terhadap EBITDA. Hal ini pun diperkirakan akan meningkat pada 2018 dan menjelang pemilihan 2019. Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi mengatakan, pemburukan neraca perusahaan-perusahaan BUMN ini bisa berdampak panjang.