Pengamat: Langkah penundaan proyek listrik oleh PLN sudah tepat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai langkah PT Perusahaan Listrik Negara menunda sejumlah proyek listrik di tengah kondisi operasional yang seret merupakan langkah tepat.

Direktur IESR Fabby Tumiwa mengungkapkan asumsi-asumsi dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang digunakan sudah tidak lagi valid sehingga perlu dilakukan penyesuaian.

Baca Juga: Tunda proyek listrik, PLN fokus jaga keandalan sistem


"Target pendapatan misalnya yang didasarkan potensi pertumbuhan permintaan listrik sudah pasti tidak akan tercapai akibat pandemi," terang Fabby kepada Kontan.co.id, Minggu (26/4).

Fabby melanjutkan, keuangan PLN sedang berada pada kondisi seret, hal ini membuat rencana eksekusi proyek listrik juga terkendala.

Kendati demikian, ia menilai PLN dapat memprioritaskan pengembangan pembangkit EBT berskala kecil memiliki nilai investasi rendah ketimbang proyek pembangkit thermal.

Fabby melanjutkan ada sejumlah opsi efisiensi yang dapat dilakukan manajemen PLN seperti biaya administrasi, operasional karyawan, perjalanan dinas dan event-event serta promosi.

Baca Juga: Tuntaskan elektrifikasi di daerah terpencil, Kementerian ESDM lakukan tiga pendekatan

"Tantangan PLN saat ini adalah arus kas, sehingga perlu melakukan penjadwalan terhadap pembayaran beban -beban keuangan," ujar Fabby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi