KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai Bulog akan kesulitan menjual atau mengeluarkan stok beras yang tersedia di gudang Bulog bila pemerintah kembali mengimpor beras. Ditambah menurut Khudori, kualitas beras yang tersedia di gudang Bulog berpotensi rusak karena merupakan sisa impor pada 2018-2019. “Ketika pada saat dikatakan bahwa impor-impor harus dilakukan sementara di gudang Bulog itu sudah potensial rusak, kalau tidak dikeluarkan. Sementara penyaluran outlet yang pasti tidak ada, ini kan perjudiannya semakin besar itu potensi untuk terjadi tidak terurus semakin besar. Itu saya kira kepentingannya ya itu pak Buwas teriak-teriak,” ujar Khudori dalam keterangannya, Kamis (18/3). Khudori menjelaskan Bulog seperti kehilangan pasar setelah pemerintah pada 2017 mengubah kebijakan bantuan dalam bentuk beras yang bernama raskin dan rastra menjadi bantuan tunai.
Bulog tolak impor beras, ini kata pengamat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai Bulog akan kesulitan menjual atau mengeluarkan stok beras yang tersedia di gudang Bulog bila pemerintah kembali mengimpor beras. Ditambah menurut Khudori, kualitas beras yang tersedia di gudang Bulog berpotensi rusak karena merupakan sisa impor pada 2018-2019. “Ketika pada saat dikatakan bahwa impor-impor harus dilakukan sementara di gudang Bulog itu sudah potensial rusak, kalau tidak dikeluarkan. Sementara penyaluran outlet yang pasti tidak ada, ini kan perjudiannya semakin besar itu potensi untuk terjadi tidak terurus semakin besar. Itu saya kira kepentingannya ya itu pak Buwas teriak-teriak,” ujar Khudori dalam keterangannya, Kamis (18/3). Khudori menjelaskan Bulog seperti kehilangan pasar setelah pemerintah pada 2017 mengubah kebijakan bantuan dalam bentuk beras yang bernama raskin dan rastra menjadi bantuan tunai.