KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Budi Frensidy, pengamat pasar modal menilai, volatilitas nilai tukar rupiah akan mempengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun. Menurut prediksi Budi, IHSG sewajarnya akan ditutup di kisaran level harga 6.200 - 6.300. "Yang berarti sedikit turun dari akhir tahun lalu," ujar Budi, akhir pekan lalu. Menurut dia, IHSG bisa berada di atas 6.300 jika rupiah stabil di kisaran Rp 14.500 per dollar AS. Sejauh ini, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) masih terus berupaya menguatkan nilai tukar rupiah. Beberapa cara yang dilakukan, yakni dengan menaikkan suku bunga, intervensi ke pasar keuangan lewat sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan pasar surat utang negara, mewajibkan hedging bagi perusahaan, menghidupkan lagi transaksi swap dan terakhir adalah kebijakan domestic non deliverable forward (DNDF).
Pengamat menilai gejolak rupiah akan pengaruhi kinerja IHSG akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Budi Frensidy, pengamat pasar modal menilai, volatilitas nilai tukar rupiah akan mempengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun. Menurut prediksi Budi, IHSG sewajarnya akan ditutup di kisaran level harga 6.200 - 6.300. "Yang berarti sedikit turun dari akhir tahun lalu," ujar Budi, akhir pekan lalu. Menurut dia, IHSG bisa berada di atas 6.300 jika rupiah stabil di kisaran Rp 14.500 per dollar AS. Sejauh ini, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) masih terus berupaya menguatkan nilai tukar rupiah. Beberapa cara yang dilakukan, yakni dengan menaikkan suku bunga, intervensi ke pasar keuangan lewat sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan pasar surat utang negara, mewajibkan hedging bagi perusahaan, menghidupkan lagi transaksi swap dan terakhir adalah kebijakan domestic non deliverable forward (DNDF).