Pengamat Menilai Insentif Mobil Listrik CBU Akan Percepat Ketersediaan BEV



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat otomotif Bebin Djuana menanggapi soal peraturan pemerintah yang membebaskan bea masuk, dan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) untuk importasi mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU).  

Bebin menilai tujuan dari dilakukannya potongan atau penghapusan pajak impor CBU bagi merk-merk yang akan produksi di negara Indonesia adalah agar ketersediaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, Battery Electric Vehicle (BEV) dipercepat tanpa harus menunggu membangun pabrik lalu produksi BEV. 

"Dengan kata lain bisa dipercepat," kata Bebin saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (12/5). 


Meski mendapatkan insentif, tidak semua produsen mobil listrik pun menikmatinya. Sebut saja PT Hyundai Motors Indonesia (HMID). 

Sementara ada juga produsen yang menikmati insentif ini. Dalam catatan Kontan.co.id diantaranya adalah pabrikan asal Prancis, Citroën yang menyatakan telah memanfaatkan insentif bebas bea masuk dan PPnBM untuk impor model terbarunya yakni Citroën e-C3 langsung dari Prancis. Dalam berita sebelumnya, Citroën memperoleh kuota impor mobil listrik CBU dengan bantuan insentif sebanyak 4.800 unit. Namun, Citroën belum tentu menyerap seluruh kuota impor yang diberikan.

Baca Juga: Gaikindo Apresiasi Berbagai Insentif Kendaraan Listrik

Pasalnya, Citroën akan memproduksi model e-C3 secara completely knock down (CKD) di fasilitas milik Indomobil Group di Purwakarta, Jawa Barat mulai awal Juli 2024. Ini merupakan bentuk komitmen Citroën kepada pemerintah atas pemanfaatan insentif impor mobil listrik CBU. 

Dengan adanya insentif impor mobil listrik CBU, Citroën mengklaim harga mobil listrik e-C3 menjadi lebih terjangkau dan kompetitif di pasar, yakni senilai Rp 377 juta.

Bebin menambahkan jika ada merek atau produsen yang tidak memanfaatkan fasilitas insentif ini besar kemungkinan di negara asal atau negara lain tidak tersedia stok model terkait. 

"Sehingga jika dipaksakan model lain maka akan tidak terjadi kesinambungan dengan model yang direncanakan akan diproduksi," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati