KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanganan polusi udara di Jakarta dan sekitarnya masih terus menjadi pembahasan hangat saat ini. Berbagai usulan dari banyak pihak mencuat sebagai solusi yang dinilai ampuh mengatasi persoalan itu. Salah satunya adalah adanya desakan agar pemerintah mematikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berdekatan dengan wilayah ini. PLTU dituding sebagai penyumbang utama polusi udara yang semakin parah belakangan. Namun, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai pemerintah tidak perlu terburu-buru menyalahkan PLTU sebagai salah satu penyebab polusi udara di Jakarta. “Jangan sampai ada anggapan bahwa pemerintah tidak mampu menyelesaikan masalah transportasi sehingga mengambing hitamkan PLTU sebagai pencemar udara di Jakarta,” kata dia dalam keterangan resminya, Senin (4/9). Saat ini, diketahui polusi udara di Ibu Kota Jakarta masih tetap ada di level tertinggi meski beberapa unit PLTU di Suralaya sebesar 1.600 Megawatt (MW) dalam posisi mati/shutdown.
Pengamat Menilai Terlalu Terburu-buru Menuding PLTU Penyebab Polusi Udara Jakarta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanganan polusi udara di Jakarta dan sekitarnya masih terus menjadi pembahasan hangat saat ini. Berbagai usulan dari banyak pihak mencuat sebagai solusi yang dinilai ampuh mengatasi persoalan itu. Salah satunya adalah adanya desakan agar pemerintah mematikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berdekatan dengan wilayah ini. PLTU dituding sebagai penyumbang utama polusi udara yang semakin parah belakangan. Namun, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai pemerintah tidak perlu terburu-buru menyalahkan PLTU sebagai salah satu penyebab polusi udara di Jakarta. “Jangan sampai ada anggapan bahwa pemerintah tidak mampu menyelesaikan masalah transportasi sehingga mengambing hitamkan PLTU sebagai pencemar udara di Jakarta,” kata dia dalam keterangan resminya, Senin (4/9). Saat ini, diketahui polusi udara di Ibu Kota Jakarta masih tetap ada di level tertinggi meski beberapa unit PLTU di Suralaya sebesar 1.600 Megawatt (MW) dalam posisi mati/shutdown.