JAKARTA. Operator telekomunikasi dinilai wajar melepas menara miliknya sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis untuk mengkapitalisasi aset. “Melepas menara sudah biasa bagi operator. Dalam bisnis sudah lazim menerapkan strategi outsourcing bukan hanya untuk infrastruktur pasif yang bukan inti bahkan saat ini sudah merambah ke infrastruktur aktif yang inti,” ungkap Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kristiono, Minggu (3/5/2015). Menurutnya, hal yang terpenting dalam melihat aksi pelepasan menara itu adalah ikatan legal yang memberikan kepastian hak untuk menggunakan dalam perspektif waktu yang disepakati beserta ketentuan pengaman bagi keberlangsungan bisnisnya. “Ini namanya kedaulatan terhadap jaringan masih di tangan operator. Strategi melepas aset ini sudah biasa, di negara lain bahkan sudah lama dikenal regulasi yang memberikan lisensi kepada operator tanpa harus memiliki network sendiri yaitu MVNO (Mobile Virtual Network Operator),” paparnya.
Pengamat: Niat Telkom lepas bisnis menara, wajar
JAKARTA. Operator telekomunikasi dinilai wajar melepas menara miliknya sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis untuk mengkapitalisasi aset. “Melepas menara sudah biasa bagi operator. Dalam bisnis sudah lazim menerapkan strategi outsourcing bukan hanya untuk infrastruktur pasif yang bukan inti bahkan saat ini sudah merambah ke infrastruktur aktif yang inti,” ungkap Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kristiono, Minggu (3/5/2015). Menurutnya, hal yang terpenting dalam melihat aksi pelepasan menara itu adalah ikatan legal yang memberikan kepastian hak untuk menggunakan dalam perspektif waktu yang disepakati beserta ketentuan pengaman bagi keberlangsungan bisnisnya. “Ini namanya kedaulatan terhadap jaringan masih di tangan operator. Strategi melepas aset ini sudah biasa, di negara lain bahkan sudah lama dikenal regulasi yang memberikan lisensi kepada operator tanpa harus memiliki network sendiri yaitu MVNO (Mobile Virtual Network Operator),” paparnya.