KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona yang panjang dan tidak menentu, mengharuskan setiap negara untuk tetap berinovasi diseluruh sektor termasuk sektor pertahanan dan keamanan. Peneliti Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan saat pandemi, kondisi bangsa melemah dan sangat rentan sehingga tidak ada alasan, sektor pertahanan dan keamanan wajib diperkuat. "Kondisinya memang rentan, perlu ada pengembangan dalam sektor keamanan," ucap Fahmi dalam keterangannya, Sabtu (31/10). Oleh sebab itu, rompi anti peluru berbahan limbah sawit ciptaan Institut Pertanian Bogor (IPB University) diapresiasi oleh pengamat di bidang militer ini. Menurut dia, temuan tersebut sesuai dengan visi Presiden Jokowi yang menekankan terkait kemandirian alutsista. "Beliau mengatakan, prioritas industri pertahanan dalam negeri untuk alutsista. Sehingga apa yang dilakukan oleh IPB ini, harus diapresiasi," bebernya.
Pengamat: Pemerintah perlu gandeng akademisi untuk dorong industri pertahanan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona yang panjang dan tidak menentu, mengharuskan setiap negara untuk tetap berinovasi diseluruh sektor termasuk sektor pertahanan dan keamanan. Peneliti Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan saat pandemi, kondisi bangsa melemah dan sangat rentan sehingga tidak ada alasan, sektor pertahanan dan keamanan wajib diperkuat. "Kondisinya memang rentan, perlu ada pengembangan dalam sektor keamanan," ucap Fahmi dalam keterangannya, Sabtu (31/10). Oleh sebab itu, rompi anti peluru berbahan limbah sawit ciptaan Institut Pertanian Bogor (IPB University) diapresiasi oleh pengamat di bidang militer ini. Menurut dia, temuan tersebut sesuai dengan visi Presiden Jokowi yang menekankan terkait kemandirian alutsista. "Beliau mengatakan, prioritas industri pertahanan dalam negeri untuk alutsista. Sehingga apa yang dilakukan oleh IPB ini, harus diapresiasi," bebernya.