JAKARTA. Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menilai terlalu cepat Presiden Joko Widodo memilih Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Kepolisian RI, yang akan menggantikan Jenderal Pol Sutarman. Menurut dia, Jokowi terlihat terlalu memaksakan memilih calon Kapolri dalam waktu singkat. "Ada kesan seperti dipaksakan karena kalau dilihat, ini masih ada waktu untuk memilih Kapolri baru. Masanya Sutarman masih cukup panjang (pensiun Oktober 2015)," ujar Bambang saat dihubungi, Senin (12/1/2015). Apalagi, kata Bambang, penunjukkan Budi tidak didahului penelusuran rekam jejak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sebagai pertimbangan untuk memilih calon Kapolri. (baca: Komisi III DPR Minta Calon Kapolri Budi Gunawan Klarifikasi Isu Rekening Gendut)
Pengamat: Penunjukan Budi Gunawan dipaksakan
JAKARTA. Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menilai terlalu cepat Presiden Joko Widodo memilih Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Kepolisian RI, yang akan menggantikan Jenderal Pol Sutarman. Menurut dia, Jokowi terlihat terlalu memaksakan memilih calon Kapolri dalam waktu singkat. "Ada kesan seperti dipaksakan karena kalau dilihat, ini masih ada waktu untuk memilih Kapolri baru. Masanya Sutarman masih cukup panjang (pensiun Oktober 2015)," ujar Bambang saat dihubungi, Senin (12/1/2015). Apalagi, kata Bambang, penunjukkan Budi tidak didahului penelusuran rekam jejak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sebagai pertimbangan untuk memilih calon Kapolri. (baca: Komisi III DPR Minta Calon Kapolri Budi Gunawan Klarifikasi Isu Rekening Gendut)