KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Pertanian Dwi Andreas Santosa menilai adanya rencana penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras tidak akan berpengaruh pada pembentukan harga beras di pasar. Pasalnya, pemerintah tidak menguasai beras. “Paling Bulog hanya memiliki 5%-10%. Ini tidak akan berpengaruh pada harga beras di pasar. Mungkin ini akan berefek pada harga jual oleh Bulog tapi tidak di pasar, karena sekarang pun harga beras tak sesuai HET,” ujar Dwi kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5). Menurut Dwi, penerapan HET tahun lalu saat rata-rata beras medium nasional sekitar Rp 10.616 per kg. Sementara, saat ini rata-rata harga beras medium nasional Rp 11.650 per kg.
Pengamat: Penurunan HET tak akan berpengaruh pada harga beras di pasar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Pertanian Dwi Andreas Santosa menilai adanya rencana penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras tidak akan berpengaruh pada pembentukan harga beras di pasar. Pasalnya, pemerintah tidak menguasai beras. “Paling Bulog hanya memiliki 5%-10%. Ini tidak akan berpengaruh pada harga beras di pasar. Mungkin ini akan berefek pada harga jual oleh Bulog tapi tidak di pasar, karena sekarang pun harga beras tak sesuai HET,” ujar Dwi kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5). Menurut Dwi, penerapan HET tahun lalu saat rata-rata beras medium nasional sekitar Rp 10.616 per kg. Sementara, saat ini rata-rata harga beras medium nasional Rp 11.650 per kg.