KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi perbankan dalam negeri dinilai masih dalam batas aman. Pengamat Ekonomi Trisakti School Of Management Antonius Lisliyanto menyebutkan tidak bisa membandingkan kondisi ekonomi saat ini dengan krisis 1998. Perbankan dalam negeri dinilainya jauh lebih kuat dibandingkan saat krisis ekonomi 1998. Dari data April 2020, kondisi Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal perbankan saat ini ada di angka 22.08% persen. Sementara ditahun 1998 berada dibawah 4%. Kondisi saat ini memang sedang dilanda pandemi corona, namun kematangan dunia perbankan dalam negeri dapat dilihat bagaimana sektor ini sudah langsung bereaksi begitu hantaman pertama krisis akibat pandemi terjadi sekitar Maret lalu Apaagi menurut Lisliyanto, pemerintah sudah cepat dalam mengambil sikap. Ia memaparkan, langkah-langkah yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sektor-sektor lain sudah berada di jalan yang benar. “Saya yakin dengan apa yang dilakukan oleh Menteri Keuangan saat ini dan juga OJK. Mereka semua tahu pokok permasalahannya. Sekarang tinggal bagaimana meyakinkan agar daya beli masyarakat bisa kembali lagi seperti semula, sehingga ekonomi berjalan normal lagi,” ujar Lisliyanto yang juga eks aktivis 1998 ini dalam pernyataan pers yang diterima KONTAN, Rabu (15/7).
Pengamat: Perbankan dalam negeri lebih matang hadapi krisis corona
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi perbankan dalam negeri dinilai masih dalam batas aman. Pengamat Ekonomi Trisakti School Of Management Antonius Lisliyanto menyebutkan tidak bisa membandingkan kondisi ekonomi saat ini dengan krisis 1998. Perbankan dalam negeri dinilainya jauh lebih kuat dibandingkan saat krisis ekonomi 1998. Dari data April 2020, kondisi Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal perbankan saat ini ada di angka 22.08% persen. Sementara ditahun 1998 berada dibawah 4%. Kondisi saat ini memang sedang dilanda pandemi corona, namun kematangan dunia perbankan dalam negeri dapat dilihat bagaimana sektor ini sudah langsung bereaksi begitu hantaman pertama krisis akibat pandemi terjadi sekitar Maret lalu Apaagi menurut Lisliyanto, pemerintah sudah cepat dalam mengambil sikap. Ia memaparkan, langkah-langkah yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sektor-sektor lain sudah berada di jalan yang benar. “Saya yakin dengan apa yang dilakukan oleh Menteri Keuangan saat ini dan juga OJK. Mereka semua tahu pokok permasalahannya. Sekarang tinggal bagaimana meyakinkan agar daya beli masyarakat bisa kembali lagi seperti semula, sehingga ekonomi berjalan normal lagi,” ujar Lisliyanto yang juga eks aktivis 1998 ini dalam pernyataan pers yang diterima KONTAN, Rabu (15/7).