KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Peneliti Fiskal Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Bawono Kristiaji meminta pemerintah lebih mewaspadai perlemahan pertumbuhan ekonomi global. Ia menilai, kondisi ekonomi global yang melemah bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti dalam pendapatan negara berupa pajak. "Perlambatan ekonomi global berimplikasi pada kinerja sektor ekonomi seperti industri pengolahan, pertambangan dan perdagangan yang melambat," ujarnya, Rabu (23/1). Kristiaji melanjutkan, pemerintah juga perlu mewaspadai tren penurunan harga komoditas. Pelemahan harga komoditas utamanya kelapa sawit dan karet akan berimbas pada penerimaan pajak. Artinya, penurunan harga komoditas akan membuat kontribusi dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan pajak penghasilan (PPh) Migas tidak akan sebesar di 2018.
Pengamat: Perlambatan ekonomi dunia berpotensi tekan penerimaan pajak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Peneliti Fiskal Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Bawono Kristiaji meminta pemerintah lebih mewaspadai perlemahan pertumbuhan ekonomi global. Ia menilai, kondisi ekonomi global yang melemah bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti dalam pendapatan negara berupa pajak. "Perlambatan ekonomi global berimplikasi pada kinerja sektor ekonomi seperti industri pengolahan, pertambangan dan perdagangan yang melambat," ujarnya, Rabu (23/1). Kristiaji melanjutkan, pemerintah juga perlu mewaspadai tren penurunan harga komoditas. Pelemahan harga komoditas utamanya kelapa sawit dan karet akan berimbas pada penerimaan pajak. Artinya, penurunan harga komoditas akan membuat kontribusi dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan pajak penghasilan (PPh) Migas tidak akan sebesar di 2018.