KONTAN.CO.ID - JAKARTA. The Skyscraper Center mencatat Jakarta sebagai salah satu kota yang memiliki jumlah gedung pencakar langit cukup banyak di Asia. Kendati begitu, pengamat properti menilai hal tersebut akan memicu terjadinya oversupply. Senior Director Office Services Colliers, Bagus Adikusumo mengatakan semakin meningkatnya jumlah highrise building disebabkan oleh harga tanah yang sudah sangat tinggi dan kemungkinan akan adanya kenaikkan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sekitar 10 hingga 13 kali. Bagus menilai, rata-rata pertumbuhan jumlah gedung dari tahun 2001-2004 ke tahun 2015-2020 cukup besar, yakni mencapai 50%. "Artinya, dulu orang bangun gedung luasnya sekitar 30.000 hingga 50.000 meter persegi untuk satu gedung. Kalau sekarang antara 70.000 sampai 100.000 meter persegi," ujar Bagus saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (10/2).
Pengamat: Pertumbuhan gedung tinggi yang meningkat bisa sebabkan oversupply
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. The Skyscraper Center mencatat Jakarta sebagai salah satu kota yang memiliki jumlah gedung pencakar langit cukup banyak di Asia. Kendati begitu, pengamat properti menilai hal tersebut akan memicu terjadinya oversupply. Senior Director Office Services Colliers, Bagus Adikusumo mengatakan semakin meningkatnya jumlah highrise building disebabkan oleh harga tanah yang sudah sangat tinggi dan kemungkinan akan adanya kenaikkan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sekitar 10 hingga 13 kali. Bagus menilai, rata-rata pertumbuhan jumlah gedung dari tahun 2001-2004 ke tahun 2015-2020 cukup besar, yakni mencapai 50%. "Artinya, dulu orang bangun gedung luasnya sekitar 30.000 hingga 50.000 meter persegi untuk satu gedung. Kalau sekarang antara 70.000 sampai 100.000 meter persegi," ujar Bagus saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (10/2).