KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara resmi telah membubarkan 7 perusahaan BUMN karena dinilai tidak sudah tidak layak dari segi bisnis dan keuangan. Pengamat BUMN sekaligus Akademisi Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menyebutkan hal tersebut merupakan tindakan yang baik agar status BUMN-BUMN yang dianggap tidak memiliki performa lagi tidak dibiarkan menggantung terlalu lama. “Jadi (pembubaran) ini penting supaya status BUMN tersebut tidak menggantung. Dan pembubaran ini sebenarnya follow up saja dari keputusan menteri BUMN terkait BUMN yang sudah berhenti operasi di awal tahun ini,” jelas Toto saat dihubungi Kontan, Jumat (29/12).
Pengamat: Perusahaan BUMN di Masa Depan akan Berkurang, Tapi Lebih Kompetitif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara resmi telah membubarkan 7 perusahaan BUMN karena dinilai tidak sudah tidak layak dari segi bisnis dan keuangan. Pengamat BUMN sekaligus Akademisi Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menyebutkan hal tersebut merupakan tindakan yang baik agar status BUMN-BUMN yang dianggap tidak memiliki performa lagi tidak dibiarkan menggantung terlalu lama. “Jadi (pembubaran) ini penting supaya status BUMN tersebut tidak menggantung. Dan pembubaran ini sebenarnya follow up saja dari keputusan menteri BUMN terkait BUMN yang sudah berhenti operasi di awal tahun ini,” jelas Toto saat dihubungi Kontan, Jumat (29/12).