KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform digital dan layanan
e-commerce lainnya dinilai sebagai media yang dapat menopang eksistensi UMKM serta berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi nasional. Pengamat ICT Heru Sutadi mengatakan UMKM dan sektor ritel merupakan pilar-pilar ekonomi nasional. Di masa pandemi, layanan digital menjadi salah satu solusi dan harapan bagi pelaku UMKM tetap eksis dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia yang mengalami kontraksi. Menurutnya, dalam kondisi seperti saat ini memang diperlukan langkah yang tepat agar menyelamatkan ekonomi dari potensi resesi dan krisis.
“Gojek dan platform digital lainnya menjadi media bagi UMKM bertahan daru pandemi dengan tetap memberikan layanan. Selain memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional, setidaknya juga berkontribusi pada ekonomi keluarga. Keberadaan mereka harus bisa meredam dampak perlambatan ekonomi,” jelas Heru dalam keterangan resminya, Jumat (7/8).
Baca Juga: Ekonom UI: Ekosistem Gojek bantu pelaku UMKM bertahan di tengah pandemi Meski platform digital membantu, namun Heru juga menekankan bahwa UMKM juga perlu insentif agar bisa bertahan, misalnya dalam bentuk permodalan, bantuan pelatihan pemanfaatan teknologi digital, serta berbagai kampanye agar mencintai dan menggunakan produk buatan Indonesia. Sementara bagi perusahaan penyedia layanan digitalnya, dia melihat perlunya insentif berupa penundaan perpajakan, atau penundaan angsuran kredit, agar startup tersebut terus terpacu untuk menjawab tantangan pandemi Covid-19, terutama dalam hal mendorong trnasformasi layanan ke digital dan lainnya. Sementara Ekonom Indef Bhima Yudhistira sebelumnya mengatakan, UMKM ini juga memerlukan dukungan lain dalam bentuk internet gratis semasa pandemi selain dari pinjaman modal kerja. Hal seperti itu sudah diterapkan di Malaysia dimana pemerintahnya memberikan subsidi internet gratis 1GB tiap pengusaha UMKM sampai akhir 2020. Menurutnya, kebijakan seperti itu akan mendorong UMKM migrasi ke digital. Apalagi UMKM yang masuk ke ekosistem digital saat ini baru 13%. Ini berarti sebanyak 87% UMKM masih berjualan secara konvensional. Bhima mencatat saat ini tengah terjadi booming digital. Pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi pada kuartal II mencapai 10,8% year-on-year (yoy). Kondisi ini terjadi saat sektor-sektor lainnya mengalami penurunan dan perekonomian nasional terkontraksi 5,2%.
Riset LD FEB Universitas Indonesia sebelumnya juga menunjukkan jika Gojek dan ekosistem digitalnya terbukti mampu memperkuat daya tahan UMKM mitranya di tengah pandemi melalui berbagai bentuk dukungan baik yang diberikan oleh sesama mitra maupun oleh Gojek sendiri sebagai perusahaan. Peneliti LD FEB-UI Alfindra Primaldhi menerangkan bila mitra UMKM terbantu oleh layanan GoBiz, GoPay dan GoSend, yang telah memudahkan mereka untuk bermigrasi ke teknologi digital maupun untuk bertahan di saat pandemi. Program pelatihan dan pendampingan bagi UMKM yang dilakukan Gojek menurut Alfidra juga telah membantu meningkatkan keterampilannya pelaku UMKM berjualan online, inovasi pemasaran, pemanfaatan media sosial dan rekapitulasi transaksi online. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi