JAKARTA. Pemerintah resmi mengeluarkan peraturan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) mobil mewah. Diharapkan PPnBM yang naik rata-rata 100% hingga 125% bisa mengerem impor dan memperbaiki neraca perdagangan. Namun di mata Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih, aturan PPnBM mobil mewah tidak akan berdampak signifikan terhadap neraca perdagangan dan mengerem impor. Sebab, selama ini pengguna mobil mewah 3000 cc ke atas adalah orang kaya atau kaum berduit. "Berapa pun harga mobil yang mereka inginkan akan tetap dibeli karena itu menyangkut gaya hidup mereka. Bagi kalangan menengah atas di Indonesia, membeli mobil mewah itu bukan untuk kebutuhan transportasi, tapi lebih untuk memenuhi kebutuhan lifestyle atau gaya hidup semata," ujar Lana kepada KONTAN, Selasa (15/4).
Pengamat: PPnBM mobil mewah tidak efektif
JAKARTA. Pemerintah resmi mengeluarkan peraturan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) mobil mewah. Diharapkan PPnBM yang naik rata-rata 100% hingga 125% bisa mengerem impor dan memperbaiki neraca perdagangan. Namun di mata Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih, aturan PPnBM mobil mewah tidak akan berdampak signifikan terhadap neraca perdagangan dan mengerem impor. Sebab, selama ini pengguna mobil mewah 3000 cc ke atas adalah orang kaya atau kaum berduit. "Berapa pun harga mobil yang mereka inginkan akan tetap dibeli karena itu menyangkut gaya hidup mereka. Bagi kalangan menengah atas di Indonesia, membeli mobil mewah itu bukan untuk kebutuhan transportasi, tapi lebih untuk memenuhi kebutuhan lifestyle atau gaya hidup semata," ujar Lana kepada KONTAN, Selasa (15/4).