KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat memprediksi pelemahan rupiah akan terus terjadi hingga akhir tahun 2018. Hal ini terkait dengan beberapa sentimen seperti perang dagang Amerika dan China serta, peluang kenaikan suku bunga The Fed. “Tekanan terhadap rupiah masih ada ke depannya. Untuk tahun ini saja paling tidak akan terjadi kenaikan suku bunga The Fed satu kali lagi. Itu akan mendorong terhadap pelemahan rupiah otomatis. Jadi tekanan rupiah ke depan masih akan ada,” kata Direktur Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Muhammad Faisal saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/9). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa pada bulan Agustus 2018, terjadi inflasi sebesar 0,05%. Namun demikian BPS mengaku tidak menghitung pelemahan rupiah sebagai salah satu bentuk penyumbang inflasi.
Pengamat prediksi pelemahan rupiah terus terjadi hingga akhir tahun 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat memprediksi pelemahan rupiah akan terus terjadi hingga akhir tahun 2018. Hal ini terkait dengan beberapa sentimen seperti perang dagang Amerika dan China serta, peluang kenaikan suku bunga The Fed. “Tekanan terhadap rupiah masih ada ke depannya. Untuk tahun ini saja paling tidak akan terjadi kenaikan suku bunga The Fed satu kali lagi. Itu akan mendorong terhadap pelemahan rupiah otomatis. Jadi tekanan rupiah ke depan masih akan ada,” kata Direktur Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Muhammad Faisal saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/9). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa pada bulan Agustus 2018, terjadi inflasi sebesar 0,05%. Namun demikian BPS mengaku tidak menghitung pelemahan rupiah sebagai salah satu bentuk penyumbang inflasi.