JAKARTA. Program Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkait energi dan sumber daya alam dinilai tidak realistis. Pasalnya program PKB yang ingin menasionalisasi aset-aset asing bertabrakan dengan keinginan meningkatkan produksi (lifting) minyak nasional. Padahal, untuk meningkatkan lifting minyak dibutuhkan investasi asing, karena nilainya besar. Namun, dengan cara menasionalisasi aset asing, sikap tersebut dinilai membuat investor enggan masuk ke Indonesia. Pengamat Ekonomi dari Universitas Ma Chung, Dodi Arifianto mengatakan, seharusnya program PKB itu tidak tabrakan satu sama lain, agar bisa meyakinkan masyarakat. Bila program partai bertabrakan, maka sudah pasti program itu tidak disiapkan dengan matang. "Jadi program PKB ini menurut saya tidak realistis," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (19/3).
Pengamat: Program energi PKB tak realistis
JAKARTA. Program Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkait energi dan sumber daya alam dinilai tidak realistis. Pasalnya program PKB yang ingin menasionalisasi aset-aset asing bertabrakan dengan keinginan meningkatkan produksi (lifting) minyak nasional. Padahal, untuk meningkatkan lifting minyak dibutuhkan investasi asing, karena nilainya besar. Namun, dengan cara menasionalisasi aset asing, sikap tersebut dinilai membuat investor enggan masuk ke Indonesia. Pengamat Ekonomi dari Universitas Ma Chung, Dodi Arifianto mengatakan, seharusnya program PKB itu tidak tabrakan satu sama lain, agar bisa meyakinkan masyarakat. Bila program partai bertabrakan, maka sudah pasti program itu tidak disiapkan dengan matang. "Jadi program PKB ini menurut saya tidak realistis," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (19/3).