KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghada menilai hunian berbasis transit oriented development (TOD) akan lebih banyak dipilih oleh masyarakat jika harga yang ditawarkan tidak lebih mahal dibandingkan dengan hunian rumah tapak (landed house) di sekitarnya. "Hunian berbasis TOD sifatnya saat ini masih menjadi alternatif hunian, sedangkan rumah tapak masih menjadi primadona bagi sebagian besar masyarakat. Maka yang perlu diperhatikan adalah, jangan sampai harga lebih mahal atau sama dengan harga perumahan di sekitarnya," jelas Ali saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Senin (29/6). Ia memberi detail, jika harga sebuah unit hunian TOD ditawarkan sebesar Rp500 juta, maka pastikan harga rumah tapak di sekitarnya tidak juga berada di kisaran Rp500 juta, kalau bisa harga hunian TOD lebih rendah beberapa persen.
Pengamat Properti: Kunci hunian TOD terletak pada harga yang ditawarkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghada menilai hunian berbasis transit oriented development (TOD) akan lebih banyak dipilih oleh masyarakat jika harga yang ditawarkan tidak lebih mahal dibandingkan dengan hunian rumah tapak (landed house) di sekitarnya. "Hunian berbasis TOD sifatnya saat ini masih menjadi alternatif hunian, sedangkan rumah tapak masih menjadi primadona bagi sebagian besar masyarakat. Maka yang perlu diperhatikan adalah, jangan sampai harga lebih mahal atau sama dengan harga perumahan di sekitarnya," jelas Ali saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Senin (29/6). Ia memberi detail, jika harga sebuah unit hunian TOD ditawarkan sebesar Rp500 juta, maka pastikan harga rumah tapak di sekitarnya tidak juga berada di kisaran Rp500 juta, kalau bisa harga hunian TOD lebih rendah beberapa persen.