KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan Melaporkan Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) periode Januari hingga September 2021 telah mencapai Rp 320,8 triliun. Jumlah itu setara 107,6% dari target yang ditetapkan. Ini artinya, realisasi PNBP sudah melampaui target tahun ini. Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono memproyeksikan penerimaan PNBP di akhir tahun akan mencapai Rp 427,77 triliun. Jika dilihat lebih secara rinci, untuk Sumber Daya Alam (SDA) diproyeksikan akan mencapai Rp 129,20 triliun, dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) akan mencapai Rp 39,32 triliun, PNBP lainnya mencapai Rp 135,61 triliun dan Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) akan mencapai Rp 123,64 triliun. Menurut Prianto, dampak dari kenaikan harga komoditas terhadap realisasi PNBP disebabkan oleh adanya kenaikan harga SDA seperti minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price, mineral, dan juga batubara.
Pengamat proyeksikan realisasi PNBP di akhir tahun 2021 mencapai Rp 427,77 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan Melaporkan Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) periode Januari hingga September 2021 telah mencapai Rp 320,8 triliun. Jumlah itu setara 107,6% dari target yang ditetapkan. Ini artinya, realisasi PNBP sudah melampaui target tahun ini. Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono memproyeksikan penerimaan PNBP di akhir tahun akan mencapai Rp 427,77 triliun. Jika dilihat lebih secara rinci, untuk Sumber Daya Alam (SDA) diproyeksikan akan mencapai Rp 129,20 triliun, dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) akan mencapai Rp 39,32 triliun, PNBP lainnya mencapai Rp 135,61 triliun dan Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) akan mencapai Rp 123,64 triliun. Menurut Prianto, dampak dari kenaikan harga komoditas terhadap realisasi PNBP disebabkan oleh adanya kenaikan harga SDA seperti minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price, mineral, dan juga batubara.