JAKARTA. Meski harga bahan bakar minyak (BBM) turun, namun banyak pihak pesimistis tarif angkutan umum akan menyusul. Sebab, perhitungan tarif angkutan umum dilihat dari besaran biaya operasi kendaraan (BOK) yang menjadi dasar dalam penetapan tarif. "Bila perhitungannya dengan formula perhitungan tarif yang lama, penurunan tarif tidak akan menguntungkan operasional transportasi umum. Meski komponen BBM hanya sekitar 30%-40%," kata Djoko Setijowarno, pengamat trasportasi dari Masyarakat Tranportasi Indonesia dalam keterangan resminya, Kamis (31/3) Asal tahu saja, perhitungan BOK menggunakan formula dari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tahun 2002 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang dgn Mobil Bus Umum Antar Kota Kelas Ekonomi.
Pengamat ragukan tarif angkutan umum turun
JAKARTA. Meski harga bahan bakar minyak (BBM) turun, namun banyak pihak pesimistis tarif angkutan umum akan menyusul. Sebab, perhitungan tarif angkutan umum dilihat dari besaran biaya operasi kendaraan (BOK) yang menjadi dasar dalam penetapan tarif. "Bila perhitungannya dengan formula perhitungan tarif yang lama, penurunan tarif tidak akan menguntungkan operasional transportasi umum. Meski komponen BBM hanya sekitar 30%-40%," kata Djoko Setijowarno, pengamat trasportasi dari Masyarakat Tranportasi Indonesia dalam keterangan resminya, Kamis (31/3) Asal tahu saja, perhitungan BOK menggunakan formula dari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tahun 2002 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang dgn Mobil Bus Umum Antar Kota Kelas Ekonomi.