JAKARTA. Bebagai tunjangan serta pemberian remunerasi gencar dilakukan oleh pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Namun, pemberian tunjangan dan remunerasi itu disinyalir penuh muatan politis dari pemerintah. Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir sejumlah aturan dikeluarkan pemerintah terkait pemberian tunjangan kepada profesi auditor dan analis, yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah tunjangan paling tinggi yang diberikan pemerintah kepada auditor dan analis masing-masing sebesar Rp 1,4 juta dan Rp 900.000. Bukan hanya itu, batu-baru ini pemerintah juga akan 100.00 PNS di tahun 2014 ini. Kebijakan-kebijakan itu dipandang sebagai sarana pencitraan pemerintah. Menurut pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, pola-pola seperti itu kerap dilakukan pemerintah menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Ia mencontohkan, pada tahun 2009, pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak dua kali. Alhasil, presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Kembali terpilih menjadi presiden pada peride berikutnya.
Pengamat: Remunerasi PNS untungkan partai penguasa
JAKARTA. Bebagai tunjangan serta pemberian remunerasi gencar dilakukan oleh pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Namun, pemberian tunjangan dan remunerasi itu disinyalir penuh muatan politis dari pemerintah. Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir sejumlah aturan dikeluarkan pemerintah terkait pemberian tunjangan kepada profesi auditor dan analis, yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah tunjangan paling tinggi yang diberikan pemerintah kepada auditor dan analis masing-masing sebesar Rp 1,4 juta dan Rp 900.000. Bukan hanya itu, batu-baru ini pemerintah juga akan 100.00 PNS di tahun 2014 ini. Kebijakan-kebijakan itu dipandang sebagai sarana pencitraan pemerintah. Menurut pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, pola-pola seperti itu kerap dilakukan pemerintah menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Ia mencontohkan, pada tahun 2009, pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak dua kali. Alhasil, presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Kembali terpilih menjadi presiden pada peride berikutnya.