KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan lalu, 21 saham terindikasi sebagai saham gorengan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana jumlah tersebut masih bisa bertambah atau berkurang. Satrio Utomo pengamat pasar modal menilai jika kemunculan saham gorengan karena market yang volume perdagangannya tidak terlalu besar. "Market kita masih berupa emerging market, dimana biasanya volume perdagangan tidak besar. Karena tidak besar, sehingga saham-saham yang ada banyak yang tidak liquid," kata Satrio, Senin (20/8) Kecilnya liquiditas ini kemudian membuat orang terpaksa untuk menggoreng saham. Tujuannya untuk menaikkan liquiditas dan membawa harga saham tervaluasi lebih baik atau sekedar mencerminkan fundamental yang bagus.
Pengamat: Saham gorengan marak karena masih emerging market
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan lalu, 21 saham terindikasi sebagai saham gorengan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana jumlah tersebut masih bisa bertambah atau berkurang. Satrio Utomo pengamat pasar modal menilai jika kemunculan saham gorengan karena market yang volume perdagangannya tidak terlalu besar. "Market kita masih berupa emerging market, dimana biasanya volume perdagangan tidak besar. Karena tidak besar, sehingga saham-saham yang ada banyak yang tidak liquid," kata Satrio, Senin (20/8) Kecilnya liquiditas ini kemudian membuat orang terpaksa untuk menggoreng saham. Tujuannya untuk menaikkan liquiditas dan membawa harga saham tervaluasi lebih baik atau sekedar mencerminkan fundamental yang bagus.