KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Hukum Tata Negara Jimmly Asshidiqie mengatakan, aparatur sipil negara (ASN) lebih takut dipecat dibandingkan dipenjara. Maka itu, ia meminta pemerintah untuk membenahi hukum etika di ASN. "Nyatanya saat ini pemecatan lebih bisa memberikan efek jera ke ASN," jelas dia dalam diskusi di Gedung KSP, Rabu (27/3). Pasalnya, sistem etika bagi ASN saat ini tidak membalas kesalahan yang diperbuat. "Etika bukan tujuan membalas kesalahan namun dia menjaga kepercayaan publik kepada institusi. Waktu saya pimpin Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sudah 340 lebih komisioner KPU dan Bawaslu dipecat. Saya rasa pejabat kita lebih takut dipecat daripada masuk penjara. Karena kalau penjara remisinya banyak," Jimmly.
Pengamat sebut pemecatan bisa memberikan efek jera ke ASN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Hukum Tata Negara Jimmly Asshidiqie mengatakan, aparatur sipil negara (ASN) lebih takut dipecat dibandingkan dipenjara. Maka itu, ia meminta pemerintah untuk membenahi hukum etika di ASN. "Nyatanya saat ini pemecatan lebih bisa memberikan efek jera ke ASN," jelas dia dalam diskusi di Gedung KSP, Rabu (27/3). Pasalnya, sistem etika bagi ASN saat ini tidak membalas kesalahan yang diperbuat. "Etika bukan tujuan membalas kesalahan namun dia menjaga kepercayaan publik kepada institusi. Waktu saya pimpin Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sudah 340 lebih komisioner KPU dan Bawaslu dipecat. Saya rasa pejabat kita lebih takut dipecat daripada masuk penjara. Karena kalau penjara remisinya banyak," Jimmly.