KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Institute for Essential Services Reform (IESR) mendorong pemerintah Indonesia untuk bisa memanfaatkan China's Belt and Road Initiative (BRI) bagi pengembangan Energi Terbarukan (ET) di Indonesia. Yakni dengan menggaet kerjasama dan investasi untuk mengakselerasi pembangkit listrik ET di tanah air. Menurut Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa, Indonesia dapat memanfaatkan BRI Cooperation Forum untuk mendorong percepatan pengembangan ET yang membutuhkan investasi besar. Apalagi, sesuai dengan target Kebijakan Energi Nasional (KEN), untuk mencapai bauran ET sebesar 23%, diperlukan tambahan 35 Gigawatt (GW) pembangkit ET hingga tahun 2025. Dari hasil perhitungan IESR, lanjut Fabby, untuk mencapai target KEN tersebut, diperlukan investasi sebesar US$ 72,5 miliar hingga tahun 2025. "Karenanya IESR menyarankan agar pemerintah Indonesia mengusulkan kerjasama bilateral melalui forum BRI ini untuk 10 GW clean energy acceleration development initiative," kata Fabby melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/3).
Pengamat sebut pemerintah bisa manfaatkan China's Belt and Road Initiative BRI
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Institute for Essential Services Reform (IESR) mendorong pemerintah Indonesia untuk bisa memanfaatkan China's Belt and Road Initiative (BRI) bagi pengembangan Energi Terbarukan (ET) di Indonesia. Yakni dengan menggaet kerjasama dan investasi untuk mengakselerasi pembangkit listrik ET di tanah air. Menurut Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa, Indonesia dapat memanfaatkan BRI Cooperation Forum untuk mendorong percepatan pengembangan ET yang membutuhkan investasi besar. Apalagi, sesuai dengan target Kebijakan Energi Nasional (KEN), untuk mencapai bauran ET sebesar 23%, diperlukan tambahan 35 Gigawatt (GW) pembangkit ET hingga tahun 2025. Dari hasil perhitungan IESR, lanjut Fabby, untuk mencapai target KEN tersebut, diperlukan investasi sebesar US$ 72,5 miliar hingga tahun 2025. "Karenanya IESR menyarankan agar pemerintah Indonesia mengusulkan kerjasama bilateral melalui forum BRI ini untuk 10 GW clean energy acceleration development initiative," kata Fabby melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/3).