KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, aksi korporasi yang dilakukan PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau senior notes sebesar US$ 3 miliar atau setara Rp 45 triliun adalah hal yang biasa. Apalagi jika dana yang didapatkan itu diperuntukkan untuk membangun smelter. "Saya kira itu tidak hanya positif untuk PTFI namun juga untuk perekonomian nasional secara lebih luas," jelas Komaidi dalam keterangannya, Kamis (12/5). Dia juga menegaskan kalau utang adalah mekanisme pembiayaan yang cukup biasa. Menurutnya, PTFI sudah punya perhitungan sendiri memutuskan untuk berutang. "Bisa saja tidak utang dan menjual sebagian saham, tinggal pilih yang mana," tegas dia.
Pengamat Sebut Proyek Smelter Freeport Untungkan Ekonomi Indonesia Jangka Panjang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, aksi korporasi yang dilakukan PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau senior notes sebesar US$ 3 miliar atau setara Rp 45 triliun adalah hal yang biasa. Apalagi jika dana yang didapatkan itu diperuntukkan untuk membangun smelter. "Saya kira itu tidak hanya positif untuk PTFI namun juga untuk perekonomian nasional secara lebih luas," jelas Komaidi dalam keterangannya, Kamis (12/5). Dia juga menegaskan kalau utang adalah mekanisme pembiayaan yang cukup biasa. Menurutnya, PTFI sudah punya perhitungan sendiri memutuskan untuk berutang. "Bisa saja tidak utang dan menjual sebagian saham, tinggal pilih yang mana," tegas dia.