KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak memperkirakan tax buoyancy (elastisiats penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi) berada di level 2,0. Ini sejalan dengan penerimaan pajak di tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp 1.350,9 triliun atau tumbuh 17,4% dari tahun lalu. Pengamat Perpajakan dari Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Bawono Kristiaji mengatakan, peningkatan tax buoyancy perlu dilihat secara positif lantaran berpengaruh pada kenaikan tax ratio. Bawono bilang, tax buoyancy bisa tinggi atau rendah bila sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah sektor yang memiliki kontribusi pada total produk domestik bruto dan ketenagakerjaan tinggi.
Pengamat: Sektor dengan kontribusi besar ke pertumbuhan akan dongkrak tax buoyancy
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak memperkirakan tax buoyancy (elastisiats penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi) berada di level 2,0. Ini sejalan dengan penerimaan pajak di tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp 1.350,9 triliun atau tumbuh 17,4% dari tahun lalu. Pengamat Perpajakan dari Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Bawono Kristiaji mengatakan, peningkatan tax buoyancy perlu dilihat secara positif lantaran berpengaruh pada kenaikan tax ratio. Bawono bilang, tax buoyancy bisa tinggi atau rendah bila sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah sektor yang memiliki kontribusi pada total produk domestik bruto dan ketenagakerjaan tinggi.