KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Skenario normal baru (new normal) dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19) yang tengah disiapkan pemerintah dinilai masih prematur dan terlalu berisiko. Sebab, penyebaran Covid-19 masih belum bisa tertangani dan masih terus bertambah. Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengingatkan, dalam merancang maupun menerapkan kebijakan di tengah masa pandemi, pemerintah seharusnya berdasar pada bukti ilmiah atau scientific evidence. Dalam hal ini, sesuai standar WHO, semestinya pemerintah menjalankan 10.000 tes uji positif Covid-19 per 1 juta penduduk. Dia menegaskan, pengambilan kebijakan harus merujuk pada tes yang standar tersebut sebagai acuan dalam pengendalian Covid-19.
Pengamat: Tanpa tes terstandar dan bukti ilmiah, penerapan new normal masih berisiko
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Skenario normal baru (new normal) dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19) yang tengah disiapkan pemerintah dinilai masih prematur dan terlalu berisiko. Sebab, penyebaran Covid-19 masih belum bisa tertangani dan masih terus bertambah. Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengingatkan, dalam merancang maupun menerapkan kebijakan di tengah masa pandemi, pemerintah seharusnya berdasar pada bukti ilmiah atau scientific evidence. Dalam hal ini, sesuai standar WHO, semestinya pemerintah menjalankan 10.000 tes uji positif Covid-19 per 1 juta penduduk. Dia menegaskan, pengambilan kebijakan harus merujuk pada tes yang standar tersebut sebagai acuan dalam pengendalian Covid-19.