Pengamat: Target penyelesaian proyek 35.000 MW sebaiknya diundur ke 2033



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Proyek Pembangunan Pembangkit 35.000 megawatt (MW) mendekati 30% pada Agustus 2021 ini. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, sebanyak 10.469 MW sudah commercial operation date (COD) dalam program pembangunan pembangkit ini per Agustus 2021.

Berikutnya, Kementerian ESDM juga mencatat bahwa sebanyak 17.685 MW sudah memasuki fase konstruksi, 6.063 MW fase PPA (Power Purchase Agreement), 839 MW fase pengadaan dan 724 MW fase perencanaan.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai, kemajuan proyek 35.000 MW masih jauh dari target yang ditetapkan.


Lebih lanjut, Fahmy bahkan mengusulkan agar target penyelesaian proyek 35.000 dimundurkan ke tahun 2033 karena pertimbangan kondisi kelebihan pasokan atau oversupply listrik dan masalah pendanaan.

Baca Juga: EBT bakal sulit jalan, mega proyek PLTU 35.000 MW andalan Jokowi sudah capai 30%

“Kalau diselesaikan sesuai target, di samping memperbesar over supply yang merugikan, juga PLN harus mencari tambahan utang untuk membiayai penyelesaian Proyek 35.000.Dalam kondisi tersebut Pemerintah harus mengubah target waktu penyelesaian,” kata Fahmy saat dihubungi Kontan.co.id (23/9).

Sedikit informasi, Program Pembangunan Pembangkit 35.000 MW diluncurkan pada Mei 2015 lalu  di Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) dan Letter of Intent (LoI) untuk EPC (engineering, procurement, construction) serta Groundbreaking beberapa pembangkit seperti Penandatanganan PPA PLTB Samas (Yogyakarta), dengan kapasitas 50 MW, Penandatanganan LoI untuk EPC PLTU Grati (Jawa Timur) 450 MW, Groundbreaking PLTA Jatigede (Jawa Barat) , dengan kapasitas 2 x 55 MW, dan masih banyak lagi.

Dalam catatan terakhir Kontan.co.id, proyek 35.000 MWi ditargetkan rampung pada 2028 mendatang.

Lebih lanjut, Fahmy menambahkan bahwa proyek 35.000 MW tidak akan mengganggu upaya pemerintah menambah porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional.

“Proyek 35.000 MW sebagian besar pembangkit menggunakan EBT, sehingga tidak mengganggu target EBT, justru mendukung peningkatan EBT dalam bauran energi,” imbuh Fahmy.

Baca Juga: Realisasi proyek 35.000 MW sudah capai 10.469 MW per Agustus 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto