KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ronny Boko, pengamat pajak Universitas Pelita Harapan (UPH), mengatakan target realisasi penerimaan pajak sebesar 95% dari target APBN 2018 hingga akhir 2018 tak realistis. Pasalnya, banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk tingkatkan sektor pajak, namun penerimaan hingga Oktober 2018 baru 71,32%. "Kalau 95% (dari taget APBN 2018) tidak mungkin, karena kan per Desember 95%, kalau sekarang 71,32% tinggal dua bulan lagi tidak mungkin naik 22%," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/11). Bila ingin mencapai realisasi pajak 95% dari target APBN 2018, artinya dalam dua bulan ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus menggenjot penerimaan pajak sebesar 23,68%. Sedangkan angka realistis yang bisa dicapai tiap bulannya adalah kenaikan 8,3%. Dengan hitungan demikian, bila optimal angka yang mungkin dicapai 87,92%.
Pengamat: Target realisasi pajak 95% dari target APBN tak realistis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ronny Boko, pengamat pajak Universitas Pelita Harapan (UPH), mengatakan target realisasi penerimaan pajak sebesar 95% dari target APBN 2018 hingga akhir 2018 tak realistis. Pasalnya, banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk tingkatkan sektor pajak, namun penerimaan hingga Oktober 2018 baru 71,32%. "Kalau 95% (dari taget APBN 2018) tidak mungkin, karena kan per Desember 95%, kalau sekarang 71,32% tinggal dua bulan lagi tidak mungkin naik 22%," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/11). Bila ingin mencapai realisasi pajak 95% dari target APBN 2018, artinya dalam dua bulan ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus menggenjot penerimaan pajak sebesar 23,68%. Sedangkan angka realistis yang bisa dicapai tiap bulannya adalah kenaikan 8,3%. Dengan hitungan demikian, bila optimal angka yang mungkin dicapai 87,92%.