JAKARTA. Melambatnya pertumbuhan ekonomi dinilai bukan waktu yang tepat untuk menaikkan cukai rokok. Pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga Bambang Eko Afianto mengatakan pemerintah jangan tergesa-gesa menaikan cukai industri rokok karena akan menjadi bumerang kepada pemerintah. "Bila cukai terlalu tinggi, target penerimaan APBN pun tak akan tercapai. Tentu pemerintah jadi rugi," jelasnya, Rabu (2/9). Kondisi ini dilihat dari kurang bergairahnya ekonomi Indonesia untuk saat ini. Pada tahun 2014 saja ketika pemerintah tidak menaikkan cukai rokok karena bertepatan dengan pemberlakuan pengenaan pajak rokok daerah 10%, sudah tercatat ada 10.000 tenaga kerja industri rokok yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pengamat: Tarif cukai harus sesuai kondisi ekonomi
JAKARTA. Melambatnya pertumbuhan ekonomi dinilai bukan waktu yang tepat untuk menaikkan cukai rokok. Pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga Bambang Eko Afianto mengatakan pemerintah jangan tergesa-gesa menaikan cukai industri rokok karena akan menjadi bumerang kepada pemerintah. "Bila cukai terlalu tinggi, target penerimaan APBN pun tak akan tercapai. Tentu pemerintah jadi rugi," jelasnya, Rabu (2/9). Kondisi ini dilihat dari kurang bergairahnya ekonomi Indonesia untuk saat ini. Pada tahun 2014 saja ketika pemerintah tidak menaikkan cukai rokok karena bertepatan dengan pemberlakuan pengenaan pajak rokok daerah 10%, sudah tercatat ada 10.000 tenaga kerja industri rokok yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).