KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren industri telekomunikasi global mulai melangkah kembali ke depan. Yang terbaru, GSMA merilis teknologi subscriber identity module (SIM) yang baru yakni embedded SIM (eSIM). Dengan eSIM, pengguna tak perlu memiliki fisik SIM seperti yang umumnya saat ini dipraktekkan di Indonesia. Adanya teknologi ini diyakini mempermudah pengguna selular. Pengamat Telekomunikasi Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, memang di beberapa negara di dunia, eSIM sudah banyak diimplementasikan. “Namun yang perlu jadi perhatian adalah aspek kompetisi,” katanya kepada Kontan.co.id Senin (9/9).
Pengamat telekomunikasi: eSIM bisa mengubah pola kompetisi industri telekomunikasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren industri telekomunikasi global mulai melangkah kembali ke depan. Yang terbaru, GSMA merilis teknologi subscriber identity module (SIM) yang baru yakni embedded SIM (eSIM). Dengan eSIM, pengguna tak perlu memiliki fisik SIM seperti yang umumnya saat ini dipraktekkan di Indonesia. Adanya teknologi ini diyakini mempermudah pengguna selular. Pengamat Telekomunikasi Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, memang di beberapa negara di dunia, eSIM sudah banyak diimplementasikan. “Namun yang perlu jadi perhatian adalah aspek kompetisi,” katanya kepada Kontan.co.id Senin (9/9).