KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di pengujung November 2018, harga minyak dunia mengalami penurunan drastis. Di awal November 2018, harga minyak masih mencapai puncaknya pada kisaran US$ 76,20 per barrel, turun menjadi sekitar US$ 51,48 per barrel pada 30 November 2018. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) saat ini mencapai US$ 51,29 per barel, turun hingga 0,31% dibandingkan dengan harga penutupan pada Kamis 29 November 2018 sebesar US$ 51,45 per barel. Penyebab utama penurunan drastis harga minyak itu adalah kelebihan pasokan di atas permintaan (over supply) akibat jor-joran ketiga negara: AS, Rusia dan Arab Saudi, yang membanjiri minyak di pasar. AS, yang kini menjadi produsen minyak terbesar dunia, memiliki cadangan level tertinggi dalam setahun terakhir mencapai 535 juta barel pada Maret 2017. Demikian juga dengan produksi minyak Rusia telah meningkat mencapai rekor tertinggi sebesar 11,41 juta barel per hari pada Oktober 2018. Sedangkan Arab Saudi mempertahankan produksi minyak hingga mencapai 11,3 juta barel per hari.
Pengamat: Tidak ada urgensinya menaikkan harga BBM dan Tarif Listrik akhir 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di pengujung November 2018, harga minyak dunia mengalami penurunan drastis. Di awal November 2018, harga minyak masih mencapai puncaknya pada kisaran US$ 76,20 per barrel, turun menjadi sekitar US$ 51,48 per barrel pada 30 November 2018. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) saat ini mencapai US$ 51,29 per barel, turun hingga 0,31% dibandingkan dengan harga penutupan pada Kamis 29 November 2018 sebesar US$ 51,45 per barel. Penyebab utama penurunan drastis harga minyak itu adalah kelebihan pasokan di atas permintaan (over supply) akibat jor-joran ketiga negara: AS, Rusia dan Arab Saudi, yang membanjiri minyak di pasar. AS, yang kini menjadi produsen minyak terbesar dunia, memiliki cadangan level tertinggi dalam setahun terakhir mencapai 535 juta barel pada Maret 2017. Demikian juga dengan produksi minyak Rusia telah meningkat mencapai rekor tertinggi sebesar 11,41 juta barel per hari pada Oktober 2018. Sedangkan Arab Saudi mempertahankan produksi minyak hingga mencapai 11,3 juta barel per hari.