Pengamat Universitas Trisaksi Soroti Aturan Pelaksana UU Kesehatan, Ini Katanya



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansah menyoroti, beberapa poin Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Beberapa poin tersebut di antaranya, larangan diskon susu formula hingga larangan penjualan rokok ketengan.

Trubus menyatakan bahwa adanya larangan tersebut akan membuat industri susu formula dan rokok akan terpukul. Pada industri susu, adanya larangan diskon susu formula, produk susu dari luar negeri akan membanjiri Indonesia sehingga industri dalam negeri bakal kena imbasnya.


Baca Juga: Aturan Pelaksana UU Kesehatan Terbit, Penjualan Rokok Eceran Dilarang

“Selama ini produk susu yang paling banyak digemari di Indonesia itu kan dari Australia, Selandia Baru nah itu nanti akan membanjiri dampaknya produk susu di Indonesia anjlok terutama kategori UMKM tidak akan kompetitif,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/7).

Trubus mengungkapkan, memang selama ini ada beberapa kecurangan yang dilakukan industri susu formula dalam negeri, dengan mencampurkan gula pada produknya sehingga menyababkan anak-anak menderita diabetes.

Sementara itu, terhadap larangan penjualan rokok ketengan dikhawatirkan banyak industri rokok yang gulung tikar dan banyak produk rokok ilegal bermunculan.

“Tidak adanya pembelian ketengan itu, juga mematikan pengecer padahal selama ini banyak yang hidup dari situ terutama pedagang asongan,” ungkap dia.

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Aturan Pelaksana UU Kesehatan

Lebih lanjut, Trubus menambahkan, solusi yang bisa diambil oleh pemerintah yakni mengeluarkan Peraturan Menteri dan mengatur mengenai persoalan yang menyelimuti kedua industri tersebut.

“Misalnya tidak ada diskon susu formula nah nanti disebutkan susu formula yang seperti apa jenisnya supaya tidak mematikan industri. Jadi nanti Kementerian Perindustrian harus berjuang keras untuk mengidentifikasi industri susu formula itu agar kompetitif dengan industri susu formula dari luar,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto