JAKARTA. Rencana PT Freeport Indoneia (PTFI) yang akan menerbitkan saham baru demi menampung divestasi saham 51% yang akan dilepas ke pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditanggapi sinis. Pengamat Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Fahmi Radhi menyatakan, pembentukan saham baru untuk divestasi 51% merupakan bentuk akal-akalan Freeport melalui financial re-engineering. "Memang penerbitan saham baru itu tidak selalu lebih mahal, bahkan bisa lebih murah. Namun, komposisi kepemilikan saham tetap menempatkan Freeport sebagai pemegang saham mayoritas," terangnya kepada KONTAN, Rabu (26/7).
Pengamat:Saham baru divestasi Freeport akal-akalan
JAKARTA. Rencana PT Freeport Indoneia (PTFI) yang akan menerbitkan saham baru demi menampung divestasi saham 51% yang akan dilepas ke pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditanggapi sinis. Pengamat Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Fahmi Radhi menyatakan, pembentukan saham baru untuk divestasi 51% merupakan bentuk akal-akalan Freeport melalui financial re-engineering. "Memang penerbitan saham baru itu tidak selalu lebih mahal, bahkan bisa lebih murah. Namun, komposisi kepemilikan saham tetap menempatkan Freeport sebagai pemegang saham mayoritas," terangnya kepada KONTAN, Rabu (26/7).