KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Akulaku Silvrr Indonesia untuk menjadi pengendali saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) harus tertunda. Lantaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBYB tidak mencapai kuorum saat digelar Senin (20/9). Efeknya, rencana untuk meminta persetujuan atas pengambilalihan BBYB oleh Akulaku Silvrr Indonesia, rancangan pengambilalihan dan konsep akta pengambilalihan pun tidak menghasilkan apa pun. Dalam RUPSLB tersebut, hanya dihadiri oleh sekitar 73,47% pemegang saham. Karena tidak kuorum itu, pimpinan memutuskan menunda pengambilan keputusan dalam RUPS lanjutan.
BBYB Chart by TradingView Otomatis, Akulaku menjadi pemegang saham terbesar sekaligus pengendali BBYB. Namun, pengesahan pengambilalihan itu harus ditetapkan melalui persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB. Akulaku mengantongi 1,66 juta saham setara dengan 24,98% kepemilikan saham di BBYB. Karena tidak kuorum dan belum ada pemutusan pengambilalihan, maka pengesahan Akulaku sebagai pengendali teranyar BBYB untuk sementara tertunda. Akulaku telah membeli saham BBYB secara agresif sejak 21 Maret 2019. Akulaku masuk dengan pengambilalihan 5,2% saham dari Gozco Capital. Tak sampai di situ, pada Maret 2019, Akulaku memperbesar kepemilikan saham setelah menuntaskan private placement Rp 338 per saham atau total Rp158,72 miliar. Alasan Akulaku mengakuisisi BBYB untuk memaksimalkan teknologi tinggi miliki perusahaan. Juga guna mendorong Bank Neo Commerce melakukan transformasi digital terhadap layanan perbankan. Akulaku yang dimiliki oleh Alibaba itu juga ingin membuat BBYB dengan penerapan teknologi canggih, dan semakin transparansi. Sehingga tercipta bisnis yang lebih efisien dan berkelanjutan. Editor: Anna Suci Perwitasari