Pengambilalihan Everton oleh Perusahaan Ekuitas Swasta AS Gagal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan pengambilalihan Everton dengan calon pemilik 777 Partners telah dibatalkan, seperti yang diumumkan oleh klub Liga Primer Inggris itu pada hari Sabtu. 

Perusahaan ekuitas swasta asal Amerika Serikat tersebut tidak berhasil menyelesaikan akuisisi saham mayoritas Farhad Moshiri sebelum batas waktu yang ditetapkan pada hari Jumat. 

Pada bulan September, perusahaan investasi yang berbasis di Miami ini mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan miliarder Inggris-Iran, Moshiri, untuk membeli 94,1 persen sahamnya di klub tersebut. 


Kesepakatan ini, yang semula dijadwalkan untuk diselesaikan pada akhir 2023, mengalami penundaan karena 777 Partners kesulitan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Liga Premier untuk menuntaskan pembelian mereka. 

Baca Juga: Real Madrid Masih Menjadi Tim Sepakbola Termahal Dunia

"Perjanjian antara 777 Partners dan Blue Heaven Holdings Limited untuk penjualan dan pembelian kepemilikan saham mayoritas di klub telah berakhir hari ini," demikian pernyataan dari Everton. 

"Dewan Direksi klub mengakui tingkat dukungan keuangan yang cukup besar yang telah diberikan 777 Partners kepada klub selama beberapa bulan terakhir dan ingin menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada mereka atas hal ini," tambahnya. 

Pada tahun 2016, Moshiri, mantan pemegang saham Arsenal, membeli 49,9 persen saham Everton. Pada Januari 2022, dia meningkatkan kepemilikannya menjadi 94,1 persen dengan suntikan modal sebesar 100 juta poundsterling (US$130 juta). 

Namun, meskipun telah menginvestasikan hampir 750 juta euro ($810 juta) dalam transfer pemain untuk memperkuat skuad sejak kedatangan Moshiri, Everton terus terpuruk dan kini berada di luar paruh atas klasemen, bahkan harus berjuang melawan degradasi dalam beberapa musim terakhir. 

Baca Juga: 10 Klub Sepak Bola Paling Berharga di Dunia, Real Madrid yang Pertama

Saat ini, Everton berada di posisi ke-15 di Liga Premier setelah terkena dua pengurangan poin karena melanggar aturan keuntungan dan keberlanjutan. 

Dengan berakhirnya kesepakatan ini, Everton kini bebas untuk berbicara dengan investor lain yang berminat. BBC melaporkan bahwa salah satu pemilik Crystal Palace, John Textor, yang sedang mencari peluang untuk menjual saham mayoritasnya di klub London tersebut, mungkin mempertimbangkan Everton sebagai opsi. 

"Klub akan terus beroperasi seperti biasa, sementara itu bekerja sama dengan Blue Heaven Holdings untuk menilai semua opsi untuk kepemilikan klub di masa depan," demikian pernyataan dari Everton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .