KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyayangkan pengambilan barang dagangan secara sepihak oleh masyarakat di sejumlah gerai ritel yang ada di Kota Palu, Sulawesi Tengah, usai bencana gempa dan tsunami baru-baru ini. Aprindo juga mengaku pemerintah daerah setempat belum berkoordinasi dengan mereka mengenai arahan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Mendagri meminta semua barang dagangan didata dan diberikan terlebih dahulu kepada para korban untuk kemudian dibayarkan oleh pemerintah. "Kami menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan arogan dengan memberikan izin bagi masyarakat untuk mengambil barang di toko ritel yang ada di Palu dan Donggala tanpa koordinasi lebih dahulu dengan pemilik usaha, atau manajemen, maupun menghubungi Aprindo sebagai asosiasi pengusaha toko modern," kata Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey kepada Kompas.com, Minggu (30/9) malam.
Pengambilan barang secara sepihak di toko ritel Palu, Aprindo: Pemerintah arogan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyayangkan pengambilan barang dagangan secara sepihak oleh masyarakat di sejumlah gerai ritel yang ada di Kota Palu, Sulawesi Tengah, usai bencana gempa dan tsunami baru-baru ini. Aprindo juga mengaku pemerintah daerah setempat belum berkoordinasi dengan mereka mengenai arahan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Mendagri meminta semua barang dagangan didata dan diberikan terlebih dahulu kepada para korban untuk kemudian dibayarkan oleh pemerintah. "Kami menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan arogan dengan memberikan izin bagi masyarakat untuk mengambil barang di toko ritel yang ada di Palu dan Donggala tanpa koordinasi lebih dahulu dengan pemilik usaha, atau manajemen, maupun menghubungi Aprindo sebagai asosiasi pengusaha toko modern," kata Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey kepada Kompas.com, Minggu (30/9) malam.