SINGAPURA. Yen perkasa terhadap mayoritas mata uang utama dunia pagi ini (30/5). Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, mata uang Jepang menguat hingga ke posisi 100,59 per dollar AS. Pada 09.24 waktu Tokyo, yen ditransaksikan pada level 100,90 per dollar atau menguat 0,3% dari posisi penutupan kemarin (29/5).Posisi yen juga perkasa terhadap euro dengan penguatan 0,2% menjadi 130,63 per euro setelah sebelumnya menguat 0,5%. Sedangkan posisi dollar AS berada di level US$ 1,2947 per euro dari sebelumnya US$ 1,2941. Penguatan mata uang yen terjadi bersamaan dengan kejatuhan pasar saham Asia. Keperkasaan yen terhadap dollar AS terjadi setelah data mingguan pemerintah Jepang menunjukkan investor Jepang memangkas kepemilikan mereka terhadap surat utang asing dengan nilai terbesar dalam sebulan terakhir. "Yen masih menjadi mata uang pilihan yang diperdagangkan. Sehingga, yen akan dijual saat pengambilan risiko di pasar tinggi dan dibeli saat sentimen sebaliknya," jelas Kengo Suzuki, chief currency strategist Mizuho Securities Co. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengambilan risiko investor rendah, yen perkasa
SINGAPURA. Yen perkasa terhadap mayoritas mata uang utama dunia pagi ini (30/5). Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, mata uang Jepang menguat hingga ke posisi 100,59 per dollar AS. Pada 09.24 waktu Tokyo, yen ditransaksikan pada level 100,90 per dollar atau menguat 0,3% dari posisi penutupan kemarin (29/5).Posisi yen juga perkasa terhadap euro dengan penguatan 0,2% menjadi 130,63 per euro setelah sebelumnya menguat 0,5%. Sedangkan posisi dollar AS berada di level US$ 1,2947 per euro dari sebelumnya US$ 1,2941. Penguatan mata uang yen terjadi bersamaan dengan kejatuhan pasar saham Asia. Keperkasaan yen terhadap dollar AS terjadi setelah data mingguan pemerintah Jepang menunjukkan investor Jepang memangkas kepemilikan mereka terhadap surat utang asing dengan nilai terbesar dalam sebulan terakhir. "Yen masih menjadi mata uang pilihan yang diperdagangkan. Sehingga, yen akan dijual saat pengambilan risiko di pasar tinggi dan dibeli saat sentimen sebaliknya," jelas Kengo Suzuki, chief currency strategist Mizuho Securities Co. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News