KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Amerika Serikat (AS) sepertinya sudah mulai mengendalikan pergerakan harga minyak mentah. Naiknya angka persediaan minyak AS sebesar 5,6 juta barel menjadi sentimen negatif yang menekan harga minyak. Mengutip Bloomberg hari ini (1/8) pukul 21.05 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2018 di New York Mercantile Exchange turun 1,50% ke US$ 67,73 per barel. Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar masih tidak mengubah pandangannya terhadap harga minyak. "Saya melihat harga minyak masih akan bearish," kata Deddy.
Pengaruh Amerika atas harga minyak semakin besar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Amerika Serikat (AS) sepertinya sudah mulai mengendalikan pergerakan harga minyak mentah. Naiknya angka persediaan minyak AS sebesar 5,6 juta barel menjadi sentimen negatif yang menekan harga minyak. Mengutip Bloomberg hari ini (1/8) pukul 21.05 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2018 di New York Mercantile Exchange turun 1,50% ke US$ 67,73 per barel. Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar masih tidak mengubah pandangannya terhadap harga minyak. "Saya melihat harga minyak masih akan bearish," kata Deddy.