KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi dovish bank sentral Amerika Serikat (AS) melemahkan nilai tukar dollar AS terhadap poundsterling. Kamis (21/3) pukul 12.36 WIB, pasangan mata uang GBP/USD menguat 0,13% ke 1,3215. Penguatan pairing ini menunjukkan bahwa poundsterling menguat dan dollar AS melemah terhadap satu sama lain. Tapi, analis Monex Investindo Futures, Faisyal menilai GBP/USD masih berpotensi bergerak turun dalam jangka pendek. Pasar masih mengkhawatirkan ketidakpastian terhadap bagaimana dan kapan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa. Artinya Brexit sampai saat ini masih menjadi ancaman bagi pengutan poundsterling terhadap dollar AS. Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May meminta penundaan waktu dari para pemimpin Eropa untuk melepaskan diri dari Uni Eropa. Namun, penundaan waktu Brexit yang diminta May diklaim tidak akan makan waktu lama.
Pengaruh posisi dovish The Fed masih lebih kuat daripada Brexit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi dovish bank sentral Amerika Serikat (AS) melemahkan nilai tukar dollar AS terhadap poundsterling. Kamis (21/3) pukul 12.36 WIB, pasangan mata uang GBP/USD menguat 0,13% ke 1,3215. Penguatan pairing ini menunjukkan bahwa poundsterling menguat dan dollar AS melemah terhadap satu sama lain. Tapi, analis Monex Investindo Futures, Faisyal menilai GBP/USD masih berpotensi bergerak turun dalam jangka pendek. Pasar masih mengkhawatirkan ketidakpastian terhadap bagaimana dan kapan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa. Artinya Brexit sampai saat ini masih menjadi ancaman bagi pengutan poundsterling terhadap dollar AS. Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May meminta penundaan waktu dari para pemimpin Eropa untuk melepaskan diri dari Uni Eropa. Namun, penundaan waktu Brexit yang diminta May diklaim tidak akan makan waktu lama.