Pengawal pribadi Raja Thailand kini bergelar Ratu Suthida



KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn mengumumkan permaisuri Raja jelang upacara penobatannya yang bakal berlangsung Sabtu (4/5). Berdasarkan Royal Gazette yang dipublikasikan seperti dikutip AFP Rabu (1/5/2019), nama permaisuri yang baru adalah Suthida Vajiralongkorn na Ayudhya.

Suthida merupakan perempuan berusia 40 tahun yang merupakan perwira tinggi berpangkat Jenderal di unit khusus Pasukan Penjaga Raja. Dia juga pernah menjadi pramugari maskapai Thai Airways.

Pengumuman itu menyatakan Raja Vajiralongkorn telah menikah dengan Suthida pada Rabu (1/5) waktu setempat secara legal dan sesuai dengan tradisi kerajaan.


"Karena itu, beliau menganugerahkan gelar kerajaan menjadi Ratu Suthida mulai saat ini," demikian pemberitahuan yang dikeluarkan dari Royal Gazette.

Upacara itu dilaporkan berlangsung di Istana Dusit Bangkok. Raja Vajiralongkorn mengenakan seragam berwarna putih, dengan Ratu Suthida memakai pakaian traidisional Thailand.

Ratu Suthida pertama kali mendapat gelar kerajaan pada 2012 ketika bertugas di Resimen Penjaga Putra Mahkota dengan pangkat Letnan Kolonel, seperti dilansir SCMP.

Saat itu dalam keterangan Kantor Perdana Menteri, penghargaan itu diberikan setelah Suthida menunjukkan loyalitas, kejujuran, dan tanggung jawab menjaga Vajiralongkorn.

Televisi Thailand, yang menyiarkan perintah kerajaan Rabu malam, menunjukkan video Suthida sujud di hadapan raja.

Menurut penyiar, ia menghadiahi raja dengan nampan bunga dan dupa, dan sebagai imbalannya diberikan hadiah tradisional yang terkait dengan kekuasaan kerajaan.

Tayangan televisi tersebut memperlihatkan sang raja dengan seragam putih dan pengantin wanita dengan pakaian tradisional sutra merah muda yang secara resmi mendaftarkan pernikahan mereka pada hari Rabu di kediaman istananya di Bangkok.

Pasangan itu terlihat menandatangani buku sertifikat pernikahan, yang juga ditandatangani oleh saudara perempuan raja, Putri Sirindhorn, dan ketua Dewan Penasihat Prem Tinsulanonda sebagai saksi. Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan pejabat senior lainnya juga hadir.

Editor: Yudho Winarto