JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana meningkatkan pengawasan dan manajemen pembangunan proyek sektor energi. Perbaikan ini dilakukan terkait temuan ketidakberesan pelaksanaan proyek infrastruktur di Kementerian ESDM oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebagai catatan saja, BPK dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) keuangan pemerintah semester II-2014 menemukan adanya permasalahan dalam belanja infrastruktur di Kementerian ESDM. Permasalahannya, kata Ketua BPK Harry Azhar Azis, salah satunya berkaitan dengan 137 kontrak proyek pembangunan transmisi dan gardu induk. Pembangunan proyek tersebut terhenti akibat proses pembebasan lahan yang berlarut- larut. Akibat permasalahan tersebut, izin kontrak tahun jamak tidak diperpanjang dan mengakibatkan proyek senilai Rp 5,38 triliun tidak bisa dimanfaatkan.
Pengawasan proyek infrastruktur energi diperbaiki
JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana meningkatkan pengawasan dan manajemen pembangunan proyek sektor energi. Perbaikan ini dilakukan terkait temuan ketidakberesan pelaksanaan proyek infrastruktur di Kementerian ESDM oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebagai catatan saja, BPK dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) keuangan pemerintah semester II-2014 menemukan adanya permasalahan dalam belanja infrastruktur di Kementerian ESDM. Permasalahannya, kata Ketua BPK Harry Azhar Azis, salah satunya berkaitan dengan 137 kontrak proyek pembangunan transmisi dan gardu induk. Pembangunan proyek tersebut terhenti akibat proses pembebasan lahan yang berlarut- larut. Akibat permasalahan tersebut, izin kontrak tahun jamak tidak diperpanjang dan mengakibatkan proyek senilai Rp 5,38 triliun tidak bisa dimanfaatkan.