KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Hulu Energi (PHE) akan terus menuntaskan kendala
rig yang menghambat rencana pengeboran pada Blok Nunukan. Direktur Utama PHE Meidawati mengatakan, sejatinya pengeboran ditargetkan pada Maret tahun ini. Sayangnya hal itu urung terjadi karena
rig yang telah diperoleh menemui sejumlah kendala. "
Rig-nya sudah 75% persiapan, namun ada kendala dengan
rig-nya," ujar Meidawati kepada Kontan.co.id, Rabu (11/3).
Baca Juga: Hingga Maret, transisi Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina belum temui titik cerah Kendati demikian, Meidwati memastikan, pihaknya terus mengupayakan agar pengeboran dapat mulai dilakukan. Salah satu langkah yang ditempuh PHE yakni dengan meminta dukungan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengamini bahwa masalah
rig kerap kali menjadi kendala dalam upaya pengeboran di sejumlah lapangan migas. "Masih terus kordinasi karena terkadang jadwal rig berbenturan, selain itu untuk yang spesifikasi khusus ketersediaannya rendah dan bersaing dengan pasar regional," jelas Julius kepada Kontan.co.id, Rabu (11/3). Ia memastikan, SKK Migas akan mengupayakan alternatif lain termasuk menjajaki bentuk kontrak jangka panjang rig untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
Baca Juga: ESDM usulkan kegiatan prioritas untuk kerja target produksi migas nasional Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memastikan upaya pengeboran pada Blok Nunukan berpotensi mundur dari target yang dicanangkan. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengharapkan pengeboran dapat mulai dilakukan sesudah bulan Maret 2020. "Harus terjadi pengeboran di kuartal II.
Rig-nya harusnya sudah ada," jelas Dharmawan, Selasa (10/3). Menurutnya, sepanjang tahun lalu pengadaan
rig tergolong sulit. Ia memastikan tahun ini permasalahan
rig dapat teratasi dengan sejumlah upaya proaktif dari Pertamina. "Tahun lalu memang sukar dapatkan
rig, tapi tahun ini kita lebih proaktif agar pengeboran bisa
on time," ujar dia. Asal tahu saja, sedianya pengeboran pada Blok Nunukan yang dioperatori oleh Pertamina Hulu Energi direncanakan sebanyak dua sumur.
Selain dua sumur pada Blok Nunukan, secara total PHE berencana mengebor enam sumur eksplorasi pada tahun ini. Dua sumur di Blok North Sumatera Offshore (NSO) pada pertengahan tahun ini, kemudian satu sumur di Blok Angursi serta satu sumur di Blok OSES.
Baca Juga: Masuki Maret 2020, produksi minyak 7 KKKS lampaui target Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat