KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus mengintensifkan pengeboran relief well (sumur YYA-1 RW) untuk bisa secepatnya menghentikan gelembung gas yang terjadi di sekitar sumur YYA-1. PHE ONWJ menyebutkan pengeboran telah mencapai kedalaman 1.464 meter atau lebih dari 4.000 feet dari target 2.765 meter atau sekitar 9.000 feet. VP Relation PHE ONWJ Ifki Sukarya dalam siaran pers menegaskan, pengeboran telah dilakukan sejak 1 Agustus 2019 dan bertujuan untuk menutup permanen sumur YYA-1.
“Pengeboran relief well alias sumur baru (YYA-1RW) untuk menginjeksikan fluida berupa lumpur berat agar sumur YYA-1 bisa ditutup permanen,” ujar Ifki. Adapun, saat ini pengeboran relief well dilakukan dengan melakukan pemasangan casing dengan diameter 17-1/2. Seperti diketahui, PHE ONWJ berhasil mempercepat tajak pengeboran Relief Well YYA-1RW sebagai upaya menghentikan gelembung gas setelah selama satu minggu melakukan survey untuk menentukan titik sumur dan penempatan rig. Rig jack up Soehanah yang diperbantukan dalam pengeboran relief well sudah berada di sekitar lokasi relief well YYA-1RW pada tanggal 27 Juli 2019. Rig ini berdiri sekitar 1 kilometer dari anjungan YY, tempat sumur YYA-1 berada. Pengeboran sumur telah dimulai jam 14.00 WIB pada Kamis (1/8), atau 2 hari lebih cepat dari jadwal semula. Kegiatan mobilisasi rig ini dilakukan bersamaan dengan dilakukannya survey geohazard dan geotechnical, sehingga tidak ada waktu tunggu. Begitu juga dengan proses pre load yang disebut bisa langsung dilakukan begitu marine survey waranty diperoleh. Sementara itu beberapa pekerjaan persiapan bisa dilakukan secara simultan sehingga dapat mempercepat waktu tajak dua hari dari rencana awal.