Pengelola 7-Eleven rights issue Rp 528 miliar



JAKARTA. Emiten pemegang hak waralaba 7-eleven, PT Modern Internasional Tbk berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) senilai Rp 527,84 miliar. Jumlah itu setara 959,72 juta saham baru.

Emiten berkode MDRN ini akan memakai rasio penghitungan saham baru 100:30. Ini berarti setiap pemegang 100 saham lama berhak atas 30 HMETD. Setiap HMETD bisa digunakan untuk membeli satu saham baru. Harga rights issue berkisar Rp 450 per saham hingga Rp 550 per saham.

Direktur Keuangan Modern, Donny Sutanto, mengatakan sebagian besar dana hasil rights issue akan digunakan untuk membuka gerai baru. "Sejumlah pemegang saham utama telah menyatakan minat menyerap saham baru ini, sehingga kami optimistis saham baru yang akan terbit akan terserap," ujar dia, Selasa (4/9).


Modern akan memakai sekitar Rp 409,08 miliar atau 77,5% dana hasil rights issue untuk menambah penyertaan modal di anak usahanya, yakni PT Modern Putra Indonesia, yang merupakan operator gerai 7-Eleven. Dari jumlah itu, Modern Putra akan menggunakan Rp 286,36 miliar untuk membuka gerai baru, dan sisanya untuk menyokong modal kerja.

Kemudian senilai Rp 79,18 miliar atau 15% dana hasil rights issue akan digunakan untuk melunasi utang. Adapun Rp 39,58 miliar atau 7,5% dana hasil rights issue untuk modal kerja Modern.

Dalam rights issue ini, porsi pemegang saham lama yang tak mengeksekusi haknya berpotensi terdilusi sebesar 23,08%. Sedangkan pemegang saham mayoritas Modern, yakni PT Inti Putra Modern, berniat mengeksekusi seluruh HMETD yang dimiliki. Sementara pemegang saham mayoritas lainnya, Asialink Electronics Pte Ltd, akan mengalihkan HMETD-nya ke CIMB Securities. Sekuritas ini kemudian akan menjual saham hasil rights issue kepada investor publik. MDRN akan menggelar RUPSLB pada 4 Oktober nanti untuk meminta restu rights issue.

Perseroan ingin membuka 60 gerai 7-eleven baru di tahun ini. Hingga Agustus 2012, Modern telah merealisasikan 22 gerai baru. Rata-rata satu gerai baru menelan investasi US$ 300.000. Harga MDRN, kemarin, turun 5,06% menjadi Rp 750 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro