KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran pengelola apartemen sangat penting untuk menyediakan sarana untuk penghuni agar tetap dapat berinteraksi dan melakukan kegiatan sosial sekaligus menjalankan fungsi kontrol dan mendeteksi situasi apartemen yang berpotensi menimbulkan masalah. Menurut psikolog Nirmanisa Ruskin peran pengelola apartemen menjadi penting akibat perubahan gaya hidup yang terjadi sebagai konsekuensi tinggal di vertical house (apartemen) dimana sisi-sisi kekeluargaan dan kehidupan bertetangga hampir tidak dapat lagi dirasakan. “Penguni apartemen umumnya sangat menekankan pada prinsip individualisme yang tinggi dan area privasi. Padahal manusia merupakan mahluk sosial. Butuh untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Hal yang mudah dilakukan ketika tinggal di area perumahan yang bersifat landed house namun akan sulit dilakukan di apartemen,” tutur Nirmanisa, psikolog Universitas Gadjah Mada, dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (15/3/2018).
Pengelola apartemen wajib peduli psikologi penghuni
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran pengelola apartemen sangat penting untuk menyediakan sarana untuk penghuni agar tetap dapat berinteraksi dan melakukan kegiatan sosial sekaligus menjalankan fungsi kontrol dan mendeteksi situasi apartemen yang berpotensi menimbulkan masalah. Menurut psikolog Nirmanisa Ruskin peran pengelola apartemen menjadi penting akibat perubahan gaya hidup yang terjadi sebagai konsekuensi tinggal di vertical house (apartemen) dimana sisi-sisi kekeluargaan dan kehidupan bertetangga hampir tidak dapat lagi dirasakan. “Penguni apartemen umumnya sangat menekankan pada prinsip individualisme yang tinggi dan area privasi. Padahal manusia merupakan mahluk sosial. Butuh untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Hal yang mudah dilakukan ketika tinggal di area perumahan yang bersifat landed house namun akan sulit dilakukan di apartemen,” tutur Nirmanisa, psikolog Universitas Gadjah Mada, dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (15/3/2018).