Pengembang Apartemen Premium Tetap Pede Meski Pasokan Berlimpah



JAKARTA. Meski pasar apartemen dan kondominium bakal menemui titik jenuh pada beberapa tahun ke depan lantaran pasokan cukup banyak, namun hal itu tak menghalangi para pengembang menggarap proyek baru. Untuk menyiasati pasar, mereka menggarap ceruk pasar khusus.

Salah satu yang mengambil langkah ini adalah PT Asiana Lintas (A/L) Development. Setelah sukses menjual proyek Apartemen Nirvana Kemang, kini Asiana mulai membangun Apartemen Senopati Suites di Jl. Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. "Kita memilih menggarap pasar segmented yang tidak terlalu kena dampak pasokan apartemen yang berlebih," tutur Alifa Abdullah, Direktur Pemasaran PT Asiana Lintas Development.

Di lahan seluas 2.600 meter persegi yang hampir berbatasan dengan kawasan Sudirman Central District Business (SCBD), Suropati Suites memiliki 17 lantai yang terdiri dari 86 unit apartemen. Dengan luas mulai dari 124 meter persegi sampaiĀ  440 meter persegi, tiap unit dijual mulai dari Rp 15 juta per meter persegi. "Saat ini, lebih dari 35% sudah terjual," kata Alifa.


Sebagian pembeli, menurut Alifa, adalah investor. "MungkinĀ  perbandingannya sekitar 60:40," katanya. Padahal, proyeknya sendiri baru ground breaking Oktober nanti dan diperkirakan selesai semester pertama tahun 2010. "Target kita adalah pembeli lokal, khususnya mereka yang tinggal di sekitar Kebayoran Baru," tambahnya.

Loemongga Hoemasan, Direktur Utama PT Asiana Lintas Development enggan menyebutkan berapa total investasi yang ditanamkan pada proyek ini. "Ini rahasia dapur kami," elaknya. Tapi, ia menjamin, meski harga bahan bangunan naik, proyek ini tetap akan jalan. "Anggaran kita sudah memperhitungkan kemungkinan ini," katanya.

Benigna Maria Kurniawan, Markets Group Manager PT Procon Indah menandaskan, sebagai apartemen premium, Suropati Suites menawarkan konsep hunian hijau yang ramah lingkungan. "Apartemen ini sudah eco friendly. Air untuk toilet dan menyiram tanaman merupakan hasil daur ulang," tuturnya. Selain itu, pintu dan jendela tiap unit lebih banyak menggunakan kaca. "Penggunaan listrik jauh lebih hemat," katanya.

Selain menangani penjualan, Procon juga akan mengurus soal penyewaan. Menurut Maria, dibanding apartemen di kawasan itu, tarif sewa di Suropati Suites cukup miring. "Untuk luas 140 meter persegi, tarifnya sekitar US$ 2.000 per bulan," katanya. Padahal, di tempat lain, tarifnya sudah mencapai US$ 2.800 per bulan.

Selain dua proyek tadi, A/L Development lebih dulu sukses menjual Rumah Bangka, Rumah Kemang, dan villa di Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie