KONTAN.CO.ID - Kawasan terpadu Alam Sutera yang terletak di Serpong Tangerang Selatan berkembang pesat. Setelah cukup lama dikenal sebagai pusat bisnis dan hunian terkemuka, Alam Sutera telah menambah status barunya sebagai pusat pendidikan bertaraf internasional. Hal ini tak lepas dari telah berdirinya sekolah dan kampus bertaraf internasional di kawasan strategis ini. Beberapa institusi pendidikan tersebut di antaranya adalah Universitas Bina Nusantara akan memiliki sekitar 16.000 mahasiswa, Binus-ASO School of Engineering yang bekerja sama dengan Jepang, Swiss-German University dengan sekitar ribuan mahasiswa, dan Universitas Bunda Mulia yang siap beroperasi pada tahun ajaran baru 2017 ini. Kampus-kampus tersebut telah memiliki reputasi tinggi di dunia pendidikan dengan program perkualiahan bertaraf internasional. Tak hanya itu, terdapat sekolah Santa Laurensia yang telah berstandar internasional dan memiliki lebih dari 5.000 pelajar. Sekolah ini sangat bagus untuk pelajar yang masih mengenyam pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK. Dengan status baru sebagai pusat pendidikan bertaraf internasional tersebut, berpengaruh ke sektor properti. Harga sewa apartemen di kawasan Alam Sutera mulai melonjak tajam. Investasi apartemen studio bisa mendatangkan profit Rp 40 juta-50 juta per tahun. Potensi bisnis ini menyebabkan para investor berlomba untuk mengembangkan bisnis properti di kawasan ini. Soelaiman Soemawinata, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI), mengatakan, Alam Sutera memiliki keunikan yang menjadi nilai jual bagi industri properti. Tanpa perlu ongkos tambahan, dari tempat tinggal, Anda bisa berjalan kaki untuk menuju ke pusat pendidikan maupun pusat bisnis. Permintaan terhadap lokasi premium yang dekat dengan pusat bisnis dan instansi pendidikan seperti ini makin tinggi. Sehingga tak heran jika harga hunian di kawasan Alam Sutera pun terus mulai melonjak tajam. “Kalangan eksekutif muda dan mahasiswa menjadi target yang sangat potensial,” ujar Soelaiman, dalam rilis, Kamis (17/8)
Pengembang baru bermunculan di Alam Sutera
KONTAN.CO.ID - Kawasan terpadu Alam Sutera yang terletak di Serpong Tangerang Selatan berkembang pesat. Setelah cukup lama dikenal sebagai pusat bisnis dan hunian terkemuka, Alam Sutera telah menambah status barunya sebagai pusat pendidikan bertaraf internasional. Hal ini tak lepas dari telah berdirinya sekolah dan kampus bertaraf internasional di kawasan strategis ini. Beberapa institusi pendidikan tersebut di antaranya adalah Universitas Bina Nusantara akan memiliki sekitar 16.000 mahasiswa, Binus-ASO School of Engineering yang bekerja sama dengan Jepang, Swiss-German University dengan sekitar ribuan mahasiswa, dan Universitas Bunda Mulia yang siap beroperasi pada tahun ajaran baru 2017 ini. Kampus-kampus tersebut telah memiliki reputasi tinggi di dunia pendidikan dengan program perkualiahan bertaraf internasional. Tak hanya itu, terdapat sekolah Santa Laurensia yang telah berstandar internasional dan memiliki lebih dari 5.000 pelajar. Sekolah ini sangat bagus untuk pelajar yang masih mengenyam pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK. Dengan status baru sebagai pusat pendidikan bertaraf internasional tersebut, berpengaruh ke sektor properti. Harga sewa apartemen di kawasan Alam Sutera mulai melonjak tajam. Investasi apartemen studio bisa mendatangkan profit Rp 40 juta-50 juta per tahun. Potensi bisnis ini menyebabkan para investor berlomba untuk mengembangkan bisnis properti di kawasan ini. Soelaiman Soemawinata, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI), mengatakan, Alam Sutera memiliki keunikan yang menjadi nilai jual bagi industri properti. Tanpa perlu ongkos tambahan, dari tempat tinggal, Anda bisa berjalan kaki untuk menuju ke pusat pendidikan maupun pusat bisnis. Permintaan terhadap lokasi premium yang dekat dengan pusat bisnis dan instansi pendidikan seperti ini makin tinggi. Sehingga tak heran jika harga hunian di kawasan Alam Sutera pun terus mulai melonjak tajam. “Kalangan eksekutif muda dan mahasiswa menjadi target yang sangat potensial,” ujar Soelaiman, dalam rilis, Kamis (17/8)